Mitos yang menyatakan kangkung merupakan sayuran yang
dapat menyebabkan kantuk sebenarnya terlalu berlebihan. Saat ini belum ada
penelitian ilmiah yang membuktikan kangkung dapat menyebabkan kantuk. Kenyataan
yang ada, kandungan zat besi yang tinggi pada kangkung dapat membuat
konsentrasi otak menjadi meningkat. Zat besi merupakan komponen terpenting
dalam pembuatan sel-sel darah merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah
merah, aliran oksigen ke seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga
membuat tubuh menjadi lebih segar dan bugar.
Kangkung memang mengandung komponen kimia yang
bersifat sedative (penenang). Komponen tersebut dapat membuat pikiran orang
yang mengonsumsinya menjadi tenang, sehingga berpotensi mudah untuk ngantuk.
Tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk membuktikan kangkung
merupakan obat tidur yang baik karena respon seseorang terhadap zat sedatif
tersebut berbeda-beda. Seseorang bisa
saja mudah ngantuk dengan mengonsumsi lima sendok makan kangkung. Tetapi orang
lain masih bisa tetap bugar setelah mengonsumsi sepiring cah kangkung.
Sebenarnya hampir semua lauk yang
kita makan mengandung komponen gizi yang berpotensi membuat kita mudah ngantuk
dan tertidur. Terutama makanan yang kaya akan vitamin B kompleks, kalsium,
selenium, asam lemak omega-3, seng, dan magnesium. Berbagai macam jeroan,
kacang-kacangan, kerang, telur, dan susu dapat menjadi faktor utama penyebab
ngantuk. Makanan yang kaya akan asam folat seperti asparagus,
brokoli, kembang kol, dan bit juga memiliki potensi untuk membuat orang
tertidur tenang.
Pemasok Beta Karoten
Jangan takut ngantuk dengan mengkonsumsi kangkung
karena kangkung dibutuhkan dalam porsi banyak untuk memasok kebutuhan tubuh
akan betakaroten. Hasil penelitian terhadap
anak-anak India didapat kisaran kemampuan menyerap karoten yang berasal dari
sayuran hanya 33-58 persen atau rata-rata 50 persen. Dilihat dari nilai
gizinya, kangkung merupakan salah satu di antara sayuran hijau yang banyak
mengandung vitamin A yang bersal dari betakaroten.
Betakaroten diperkirakan memiliki
banyak fungsi yang tidak dimiliki senyawa lain. Dilihat dari intensitas warna
hijaunya, daun kangkung tergolong dalam intensitas hijau yang sedang. Derajat
kehijauan dari warna daun erat hubungannya dengan kadar karoten. Semakin hijau
daun tersebut, semakin tinggi kadar karotennya.
Kekurangan betakaroten tidak
segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan unsur ini jarang menjadi perhatian. Dari
sumber makanan yang dikonsumsi setiap hari, kebutuhan minimal akan betakaroten
terkadang belum tercukupi. Ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan ini biasanya
karena sebagaian betakaroten rusak selama proses pengolahan, seperti halnya
kerusakan vitamin lainnya selama pengolahan. Sehingga masih diperlukan tambahan
yang disuplai dari luar.
Betakaroten merupakan provitamin A yakni sumber
penting bagi vitamin A di dalam saluran pencernaan khususnya pada usus halus.
Di dalam usus betakaroten akan mengalami penyerapan yang kemudian di simpan di
dalam sel hati. Selanjutnya betakaroten akan di ubah menjadi vitamin A dan siap
digunakan kalau dibutuhkan untuk berbagai reaksi metabolisme.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak
bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin
A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
Banyak hasil penelitian para ahli kanker merekomendasikan kebutuhan tubuh akan
betakaroten setiap hari ada pada kisaran 5-6 mg.
Sebagaimana vitamin lainnya, meskipun jumlahnya hanya
dalam hitungan milligram, tetapi sangat diperlukan sehingga kalau tidak
terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan gangguan fungsi. Disamping itu,
betakaroten juga dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena peran
antioksidannya.
Kadar Purin Tinggi
Setiap100 gram kangkung terdapat 298 mg purin, lebih
tinggi daripada kacang tanah. Karenanya konsumsi kangkung perlu diwaspadai bagi
menderita penyakit asam urat karena mengandung komponen purin cukup tinggi.
Purin merupakan bentuk turunan nukleoprotein, yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan
dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman, sayur,
buah, kacang-kacangan atau pun hewan yakni daging, jeroan, dan ikan. Setiap
orang menghasilkan purin di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal
dihasilkan purin.
Tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15 persen. Sedangkan pemicu asam urat adalah konsumsi makanan dan
senyawa lain yang banyak mengandung purin. Apabila kita telah menderita asam
urat, kita masih diperbolehkan mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per hari.
Hal ini berarti, penderita asam urat ringan masih dapat mengonsumsi kangkung
sebanyak 50 gram setiap harinya.
Menetralkan Racun
Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif)
dan mampu membawa zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai kemampuan
menetralkan racun di tubuh. Herminia de Guzman Ladion, pakar kesehatan dari
Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh ajaib. Di negara
itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat bagi mereka yang
sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk mengobati penyakit
wasir.
Mengandung
Peroksidase
Meskipun sering dimakan mentah
sebagai lalapan, kangkung lebih lezat bila dibuat tumis. Namun, kangkung yang
telah diolah sebaiknya tidak dikonsumsi lagi bila telah lewat setengah hari. Hal
itu disebabkan seperti jenis sayuran lainnya, kangkung mengandung enzim
peroksidase yang bersifat merusak. Enzim peroksidase paling tahan terhadap
panas dan akan semakin tinggi aktivitasnya bila dalam bahan pangan tersebut
banyak terdapat zat besi. Kandungan lemak yang cukup tinggi pada daun juga akan
mempercepat aktivitas enzim tersebut.
Menurut penelitian Sweeney dan Marsh pada tahun 1971,
besarnya penurunan aktivitas karoten pada sayuran berwarna hijau akibat
pemanasan 60 derajat C mencapai 20 persen dan akan merusak komponen gizi
lainnya.
Begitu banyak manfaat dari kangkung, dari betakaroten
hingga penawar racun. Di dalamnya juga terkandung 10 jenis mineral, 11 jenis
vitamin, 18 jenis asam amino dan yang tak kalah hebatnya kangkung tidak
mengandung kolesterol.
From:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar